Analisis Perkawinan Anak Dan Ketahanan Keluarga Di Kabupaten Garut
DOI:
https://doi.org/10.55681/seikat.v3i5.1579Keywords:
Perkawinan, Perkawinan Anak, Ketahanan, KeluargaAbstract
Jumlah perkawinan anak pada tahun 2022 di Kabupaten Garut telah terjadi perkawinan anak sebanyak 475 perkawinan, diantaranya 38 jiwa terjadi kepada anak laki-laki dan 437 jiwa terjadi kepada anak perempuan. Perkawinan anak banyak diakibatkan oleh dampak dari pergaulan bebas (hamil diluar nikah), budaya masyarakat (pandangan stereotif) yang beranggapan bahwa perempuan yang tidak menikah terlalu lama akan dilabeli “perawan tua”, kondisi atau tuntutan ekonomi keluarga yang tidak seimbang, perjodohan atau kawin paksa, tuntutan keluarga dimana jika anak sudah menikah maka beban mereka akan berkurang, ataupun kemauan sendiri. Masalah ini mengakibatkan rendahnya ketahanan keluarga, indikasinya terlihat dari kecenderungan dalam emosi yang tidak stabil. Teori yang digunakan dalam mengaanalisis data ini adalah teori Patterson (2002) dimana ketahanan keluarga dilihat dari 3 aspek yaitu aspek organisasi, spiritual, dan aspek komunikasi. Dalam aspek organisasi mereka cenderung tidak paham tugas masing-masing yang mengakibatkan pihak luar ikut kendali dalam rumah tangga. Aspek spiritual pasangan yang menikah muda cenderung tidak baik, terbukti dari hasil wawancara bahwa mereka cenderung psimis dengan keadaan hidupnya, dan yang terakhir aspek komunikasi yang kerap kali mereka kesulitan berkomunikasi dikarnakan masih labilnya emosi.
Downloads
References
Afifah, T. (2014). Perkawinan Anak Dan Dampak Status Gizi Pada Anak (Analisis Data Riskesdas 2010). Gizi Indonesia, 34(2), 109–119. https://doi.org/10.36457/gizindo.v34i2.107
Afriani, & Wusqa Abidin, U. (2022). Hubungan Pernikahan Usia Anak Terhadap Kejadian Stunting di Kecamatan Anreapi. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 5(3), 291–297. https://doi.org/10.31850/makes.v5i3.1742
Ali Hamzah, Y Sonafist, & Ahmad Yani. (2021). Pernikahan Anak Dan Pengaruhnya Terhadap Ketahanan Keluarga Di Kecamatan Air Hangat Timur Kabupaten Kerinci. ADHKI: Journal of Islamic Family Law, 2(2), 129–138. https://doi.org/10.37876/adhki.v2i2.33
Annur, C. M. (2023). Prevalensi Balita Stunting di Kabupaten Sumedang Tertinggi di Jawa Barat pada 2022. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/02/02/prevalensi-balita-stunting-di-kabupaten-sumedang-tertinggi-di-jawa-barat-pada-2022
APRILIANI, F. T., & NURWATI, N. (2020). Pengaruh Perkawinan Muda terhadap Ketahanan Keluarga. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 90. https://doi.org/10.24198/jppm.v7i1.28141
Badan Pusat Statistik. (2020). Pencegahan Perkawinan Anak Percepatan yang Tidak Bisa Ditunda. Badan Pusat Statistik, 6–10.
BPS, BAPPENAS, PUSKAPA, U. (2020). Perkawinan Anak di Indonesia. UNICEF Idonesia, 1. https://www.unicef.org/indonesia/media/2826/file/Perkawinan-Anak-Factsheet-2020.pdf
Ch Rosha, B., Sari, K., Rosha, B. C., Sp, I. Y., Amaliah, N., & Utami, N. H. (2016). Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif dalam Perbaikan Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif dalam Perbaikan Masalah Gizi Balita di Kota Bogor (Roles of Sensitive and Spesific Nutritional Interventions in The Improvement of Nutritional Problems. Buletin Penelitian Kesehatan, 44(2), 127–138.
Daracantika, A., Ainin, A., & Besral, B. (2021). Systematic Literature Review: Pengaruh Negatif Stunting terhadap Perkembangan Kognitif Anak. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 1(2), 113.
Dunn, A. M., Hofmann, O. S., Waters, B., & Witchel, E. (2011). Cloaking malware with the trusted platform module. In Proceedings of the 20th USENIX Security Symposium (pp. 395–410).
Hanifah, N. A. A., & Stefani, M. (2022). Hubungan Pernikahan Usia Anak dengan Angka Kejadian Stunting pada Balita di Kelurahan Mekarsari. Jurnal Gizi Ilmiah : Jurnal Ilmiah Ilmu Gizi Klinik, Kesehatan Masyarakat Dan Pangan, 9(3), 32–41. https://doi.org/10.46233/jgi.v9i3.819
Hasudungan, A. N., & Kurniawan, Y. (2018). Meningkatkan Kesadaran Generasi Emas Indonesia Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Melalui Inovasi Digital Platform www.indonesia2045.org. 1, 51–58. https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/snami/article/view/263
Hatmah. (2018). Gambaran Kejadian Pernikahan Usia Anak Di Kecamatanbanjarmasin Selatan. KTI Akademi Kebidanan Sari Mulia, 15(2), 1–23. http://repository.unism.ac.id/id/eprint/142
Hikmah, N. (2019). Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya. EJournal Sosiatri-Sosiologi, 7(1), 261–272. https://ejournal.ps.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2019/03/01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_Ganjil (03-30-19-01-11-43).pdf
Jati, K., Intaniasari, Y., Ningrum, R. S., Hafida, S. H. N., Utami, R. D., Ariyadi, M. Y., & Subekti, T. A. (2022). Peningkatan Pemahaman Pola Asuh melalui Sosialisasi Tumbuh Kembang Anak untuk Menciptakan Generasi Emas. Buletin KKN Pendidikan, 4(1), 12–23. https://doi.org/10.23917/bkkndik.v4i1.19177
Julaina, V. (2016). Hubungan antara Konformitas dengan Perilaku Konsumtif pada Remaja SMA Dharmawangsa Medan. Universitas Medan Area, 25–28.
Lestari, R. P. (2015). Hubungan Antara Pernikahan Usia Remaja Dengan Ketahanan Keluarga. JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga Dan Pendidikan), 2(2), 84–91. https://doi.org/10.21009/jkkp.022.04
Maslul, S. (2021). Sosialisasi Dampak dan Penanggulangan Pernikahan Anak Terhadap Ketahanan Keluarga Di Desa Kalirejo Magelang. Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat), 1(2), 92–95.
Mubasyaroh. (2016). Analisis Faktor Penyebab Perkawinan anak Dan Dampaknya Bagi Pelakunya. Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 17(No. 2), 385–411.
Musfiroh, M., Mulyani, S., Cahyanto, E. B., Nugraheni, A., & Sumiyarsi, I. (2019). Analisis Faktor-Faktor Ketahanan Keluarga Di Kampung Kb Rw 18 Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 7(2), 61. https://doi.org/10.20961/placentum.v7i2.32224
Pesak, E., Tangka, J. W., & Bongakaraeng, . (2020). Analisis Kualitatif Budaya Minahasa Dalam Perkawinan Anak Dan Implikasinya Terhadap Kehidupan Keluarga. JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan), 7(2), 67–72. https://doi.org/10.47718/jib.v7i2.1142
Pramana, I. N. A., Warjiman, & Permana, L. I. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan usia anak pada remaja wanita. Jurnal Keperawatan Suaka Insan (Jksi), Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI), 1–14.
Prasanti, D., & Fitrianti, D. R. (2018). Pembentukan Karakter Anak Usia Anak: Keluarga, Sekolah, Dan Komunitas. Pembentukan Anak Usia Anak : Keluarga, Sekolah, Dan Komunitas, 2(1), 15.
Sholihah, F., Rosyid, A. F., Islam, U., Kiai, N., Achmad, H., & Jember, S. (2023). Ketahanan Keluarga Pada Pasangan Pernikahan Anak Di Desa Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi. 2(2), 1–7.
Siahaan, R. (2012). Ketahanan Keluarga Perspektif : Pekerjaan Sosial (Family resiliency : Sosial work perspective). Informasi, 17(02), 82–96.
Utomo, D. P., Ali, M., & Aprianti, R. (2020). Pengaruh Kehidupan Sosial Dan Ekonomi Keluarga Terhadap Pernikahan Anak Pada Tahun 2020. JPEK (Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Kewirausahaan), 4(2), 326–337. https://doi.org/10.29408/jpek.v4i2.2927
Zulhakim, Z., Ediyono, S., & Nur Kusumawati, H. (2022). Hubungan Pernikahan Usia Anak Dan Pola Asuh Baduta (0- 23 Bulan) Terhadap Kejadian Stunting. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 13(1), 84–92. https://doi.org/10.34035/jk.v13i1.802
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nisa Nurmayani, Ikeu Kania

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.








