STRATEGI PENDUKUNG PARIWISATA KOTA BERASTAGI DI KABUPATEN KARO, SUMATERA UTARA

Authors

  • Muhammad Ridho Siregar Universitas Pembangunan Panca Budi
  • Cut Nuraini Universitas Pembangunan Panca Budi
  • Abdi Sugiarto Universitas Pembangunan Panca Budi
  • Ihsan Azhari Universitas Pembangunan Panca Budi
  • Feby Millanie Universitas Pembangunan Panca Budi

DOI:

https://doi.org/10.55681/armada.v1i12.1080

Keywords:

Analisis SWOT, Kota Berastagi, Pariwisata, Strategi

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bagaimana strategi dalam mendukung berkembangnya pariwisata di kota Berastagi dengan pendekatan analisis SWOT yang melihat kekuatan dan kelemahan internal dan peluang dan acaman eksternal. Berdasarkan kajian wisata malam terdapat empat aspek utama yaitu ekonomi, sosial, lingkungan dan suasana malam. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dampak ekonomi dari wisata malam di Kota Berastagi sudah dapat dirasakan oleh masyarakat. Menampilkan kesenian budaya Karo sebagai bagian dari wisata malam akan membuka peluang usaha yang lebih besar bagi masyarakat. Persepsi negatif masyarakat terhadap kegiatan wisata malam menjadi salah satu penghambat dalam pengembangannya. Adanya nilai-nilai kehidupan masyarakat suku Karo ditambah dengan kehadiran lembaga adat Karo di Kota Berastagi menjadi kekuatan lokal dalam perlindungan sosial pada kegiatan wisata malam. Masih banyak hal yang perlu dibenahi pada aspek lingkungan dalam pengembangan wisata malam di Kota Berastagi. Pemusatan kawasan wisata malam dan menerapkan ornamen tradisional suku Karo dapat menjadi upaya dalam meningkatkan citra kawasan dan fungsi lahan Kota Berastagi. Suasana malam dapat dibangun di Kota Berastagi untuk memberikan kesan yang berbeda antara wisata malam dan siang hari dengan menjadikan wisata kuliner dan budaya Karo sebagai brand yang melekat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amir, S., Osman, M. M., Bachok, S., & Ibrahim, M. (2015). Sustaining local community economy through tourism: Melaka UNESCO world heritage city. Procedia Environmental Sciences, 28, 443-452

Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo (2017). Kecamatan Berastagi dalam Angka 2017. BPS Kabupaten Karo

Baker, J. C. (2015). Darkness, travel and landscape: India by fire-and starlight, c1820–c1860. Environment and Planning D: Society and Space, 33(4), 749-765.

Bălan, M., & Burghelea, C. (2015). Rural tourism and its implication in the development of the Fundata village. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 188, 276-281.

Bishop, R., & Robinson, L. S. (1999). In the night market: Tourism, sex, and commerce in contemporary Thailand. Women's Studies Quarterly, 27(1/2), 32-46.

Bromley, R., Thomas, C., & Millie, A. (2000). Exploring safety concerns in the night-time city: revitalising the evening economy. Town Planning Review, 71(1), 71.

Creswell, J. W. (2002). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative (pp. 146-166). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.

Diniz, S. R., Falleiro, S. P. & Barros, M. M. D. (2014). A Study of The Gendered Perception of Tourism in Coastal Goa, India. Researchers World – Journal Of Arts, Science &Commerce, 5(4), 160-171

Evans, G. (2012). Hold back the night: Nuit Blanche and all-night events in capital cities. Current Issues in Tourism, 15(1-2), 35-49.

Nuraini, C., Suprayitno, 2021. Karakter Lingkungan Perumahan Berbasis Space Attachment yang Adaptif dan Responsif di Mandailing. Jurnal Arsitektur NALARs, Vol. 20, No. 1 Januari 2021 : 61-72 p-ISSN 1412-3266/e-ISSN 2549-6832.

Nuraini, C., Alamsyah B., Novalinda, Sagala, P., Sugiarto, A., 2023. Planning with ‘Three-World Structures’ : A Comparative Study of Settlement in Mountain Villages. Journal of Regional and City Planning, Vol. 34, No. 1, page. 55-82, April 2023 DOI: 10.5614/jpwk.2023.34.1.

Singsomboon, T. (2014). Tourism promotion and the use of local wisdom through creative tourism process. International Journal of Business tourism and Applied Sciences, 2(2), 32-37.

Vitasurya, V.R. (2016). Local Wisdom for Sustainable Development of Rural Tourism, Case on Kalibiru and Lopati Village, Province of Daerah Istimewa Yogyakarta. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 216, pp. 97–108. DOI: 10.1016/j.sbspro.2015.12.014

Wolifson, P. (2017). Implications of tourism in the nightlife planning of Sydney. Interdisciplinary Symposium Tourism And The Night

Wolifson, P., & Drozdzewski, D. (2017). Co-opting the night: the entrepreneurial shift and economic imperative in NTE planning. Urban policy and research, 35(4), 486-504.

Xue, L., Kerstetter, D., & Hunt, C. (2017). Tourism development and changing rural identity in China. Annals of Tourism Research, 66, 170-182.

Yeo, S. J., & Heng, C. K. (2014). An (extra) ordinary night out: Urban informality, social sustainability and the night-time economy. Urban Studies, 51(4), 712-726..

Zaki, S. A., & Ngesan, M. R. (2012). A future town redesigned-How movement pattern is affected with the concept of night city. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 36, 204-210

Downloads

Published

2023-12-19

How to Cite

Siregar, M. R., Nuraini, C., Sugiarto, A., Azhari, I., & Millanie, F. (2023). STRATEGI PENDUKUNG PARIWISATA KOTA BERASTAGI DI KABUPATEN KARO, SUMATERA UTARA. ARMADA : Jurnal Penelitian Multidisiplin, 1(12), 1415–1420. https://doi.org/10.55681/armada.v1i12.1080