REVITALISASI KERJA ORGANISASI PADA TOURIST INFORMATION CENTER DESA WISATA JAGALAN DALAM RANGKA MENYAMBUT ERA NEW NORMAL
DOI:
https://doi.org/10.55681/swarna.v2i1.261Keywords:
Revitalisasi, Bahasa Inggris, PariwisataAbstract
Kelurahan Jagalan saat ini telah menyandang status Desa Wisata dan menjadi salah satu tujuan wisata berbasis sejarah dan kebudayaan. Di wilayah Kelurahan Jagalan terdapat peninggalan sejarah kerajaan Mataram Islam seperti komplek yang terdiri dari Masjid Gede Mataram, Makam Panembahan Senapati - pendiri Kerajaan Mataram Islam, beberapa Sendang dan perkampungan unik dengan berbagai corak rumah adat jawa peninggalan era Mataram pasca Panembahan Senapati dan era kolonial. TIC (Tourist Information Center) di Kelurahan Jagalan sudah berdiri sejak 2019 dengan tujuan untuk semakin meningkatkan pelayanan informasi kepariwisataan di Kelurahan Jagalan pada khususnya dan Kotagede secara umum. TIC diharapkan akan mampu menjadi sumber informasi terintegrasi bagi para wisatawan dari sejak perencanaan,pelaksanaan hingga pasca kunjungan. Dalam melaksanakan kunjungan wisata, para wisatawan memerlukan informasi yang pasti perihal lokasi wisata, biaya masuk, dan akomodasi terutama reservasi tempat menginap, lokasi parkir, tempat belanja suvenir/ oleh-oleh serta rumah makan. Kenyataannya, TIC Kelurahan Jagalan juga sering menjadi pusat informasi sejarah, dan informasi-informasi lain seperti informasi budaya, kuliner dan religi baik dalam Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia. Untuk itu, ke depan TIC diharapakan mampu untuk menjadi penyedia informasi yang terpercaya baik dalam hal perencanaan wisata maupun informasi sejarah, budaya, kuliner dan religi. Namun karena keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia) serta kurangnya pedampingan dan pelatihan, organisasi ini terkesan kurang bisa memberi pelayanan optimal pada wisatawan. Untuk itu diperlukan sebuah revitaslisasi kerja organisasi melalui pelatihan-pelatihan dan pendampingan personil di TIC. Program pendampingan masyarakat diharapkan mampu untuk mendorong dan mengaktifkan kembali kerja organisasi TIC (Tourist Information Center) di Kelurahan Jagalan. Metode yang digunakan adalah metode POACE (Planning, Organizing, Actuating, Controling, and Evaluating). Menurut Hermayawati (2009) POACE merupakan kegiatan taksonomik berkesinambungan yang meliputi kegiatan: (1) menganalisis kebutuhan calon peserta/mitra dalam mempelajari bahasa Inggris (need analysis), (2) mendesain materi pelatihan, (3) mengembangkan kegiatan, (4) mengimplementasikan materi pelatihan sekaligus mengontrol jalannya pelatihan, dam (5) mengevaluasi hasil kegiatan pelatihan untuk mengetahui kesuksesan pelaksanaan program yang telah dilakukan.
Downloads
References
Berns and Erickson. 2001. Contextual Teaching and Learning. Available online at http://www.ncte.org/publications/infosyntesis/highlight05/index.asp?dirid=145&dspid=1
Harmer, Jeremy. 2007. The Practice of English Language Teaching. England. Pearson Education.
Hermayawati. 2009. Developing Functional English Learning Materials for Migrant Domestic Workers Candidates. Makalah hasil penelitian disajikan dalam Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Surakarta: Prodi PBI PPs UNS.
_______. 2021. Jagalan Tlisih, Melihat disetiap Sudut-Sudut Desa Jagalan. Diunduh dari
https://desawisatabantul.com/jagalan-tlisih-melihat-disetiap-sudut-sudut-desa-jagalan/
_______. Desa Wisata Jagalan. Diunduh dari https://jadesta.com/desa/24329
_______. Kalurahan Jagalan Kapanewon Banguntapan
Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Diunduh dari https://jagalan.bantulkab.go.id/first/artikel/3
Soekiman. 1993. KOTAGEDE. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.