Mengembangkan Kerangka Kerja Literasi Kecerdasan Artifisial (AI) untuk Masyarakat Umum: Sebuah Model Pengabdian Edukatif di Era Disrupsi Digital

Authors

  • Muhammad Jihadillah Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.55681/swarna.v4i5.1757

Keywords:

Literasi Kecerdasan Artifisial, Disrupsi Digital, Etika AI, Pemberdayaan Masyarakat, Misinformasi dan Deepfake

Abstract

Abstract: Perkembangan pesat dan penetrasi Kecerdasan Artifisial (AI), khususnya AI generatif seperti ChatGPT dan Midjourney, ke dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari telah menciptakan sebuah disrupsi digital yang signifikan. Fenomena ini, di satu sisi, membuka peluang luar biasa untuk inovasi dan produktivitas, namun di sisi lain, melahirkan kesenjangan pemahaman (literasi) yang krusial di tengah masyarakat umum. Kesenjangan ini berisiko meningkatkan kerentanan publik terhadap misinformasi, eksploitasi data, bias algoritmik, serta ketidaksiapan dalam menghadapi transformasi pasar kerja. Menjawab tantangan tersebut, artikel konseptual ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengusulkan sebuah kerangka kerja literasi AI yang komprehensif, terstruktur, dan adaptif sebagai model program pengabdian edukatif. Kerangka kerja ini dirancang bukan untuk melatih masyarakat menjadi pakar AI, melainkan untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan esensial agar dapat menavigasi era AI secara cerdas, etis, dan kritis. Model yang diusulkan terdiri dari empat pilar fundamental: (1) Fondasi Konseptual AI, yang membahas definisi, cara kerja, dan jenis-jenis AI secara sederhana; (2) Etika dan Tanggung Jawab Digital, yang mengupas panduan etis, bias, privasi, dan isu hak cipta dalam penggunaan AI; (3) AI untuk Produktivitas, yang berfokus pada pemanfaatan alat-alat AI secara efektif dan efisien untuk pekerjaan, pendidikan, dan kreativitas; serta (4) Kewaspadaan Kritis terhadap Misinformasi, yang melatih kemampuan untuk mengidentifikasi dan memitigasi konten rekayasa AI seperti deepfakes dan hoaks berbasis teks. Artikel ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi para akademisi, praktisi, dan institusi pendidikan yang hendak merancang dan mengimplementasikan program edukasi literasi AI di komunitas masing-masing, guna membangun masyarakat yang berdaya dan tangguh di tengah gelombang disrupsi digital.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Broussard, M. (2018). Artificial Unintelligence: How Computers Misunderstand the World. MIT Press.

Brynjolfsson, E., & McAfee, A. (2017). Machine, Platform, Crowd: Harnessing Our Digital Future. W. W. Norton & Company.

Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2017). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches. Sage Publications.

Dwivedi, Y. K., Kshetri, N., Hughes, L., Slade, E. L., Jeyaraj, A., Kar, A. K., ... & Wright, R. (2023). "So what if ChatGPT wrote it?" Multidisciplinary perspectives on opportunities, challenges and implications of generative conversational AI for research, practice and policy. International Journal of Information Management, 71, 102642.

Floridi, L. (2019). Translating principles into practices: a framework for the ethics of AI. Science and Engineering Ethics, 25(6), 1-8.

Goodfellow, I., Bengio, Y., & Courville, A. (2016). Deep Learning. MIT Press.

Kaplan, A., & Haenlein, M. (2019). Siri, Siri, in my hand: Who’s the fairest in the land? On the interpretations, illustrations, and implications of artificial intelligence. Business Horizons, 62(1), 15-25.

Livingstone, S. (2004). Media literacy and the challenge of new information and communication technologies. The Communication Review, 7(1), 3-14.

Long, D., & Magerko, B. (2020). What is AI Literacy? Competencies and Design Considerations. In Proceedings of the 2020 CHI Conference on Human Factors in Computing Systems (CHI '20), 1–16.

Ng, A. (2021). AI for Everyone. Coursera. [Buku atau kursus yang dipublikasikan secara luas dapat dianggap sebagai rujukan relevan].

O'Neil, C. (2016). Weapons of Math Destruction: How Big Data Increases Inequality and Threatens Democracy. Crown.

Russell, S. J., & Norvig, P. (2020). Artificial Intelligence: A Modern Approach (4th ed.). Pearson.

Siemens, G. (2005). Connectivism: A learning theory for the digital age. International Journal of Instructional Technology and Distance Learning, 2(1), 3-10.

UNESCO. (2021). AI and education: Guidance for policy-makers. UNESCO Publishing.

Zawacki-Richter, O., & Anderson, T. (Eds.). (2014). Online distance education: Towards a research agenda. Athabasca University Press

Pujiraharjo Yoga, Adiluhung Hardy. (2019). Dongeng sebagai media pendidikan karakter anak usia dini. Jurnal ATRAT, 7(3). 248–256

Revalina, Atiqah., Moeis, Isnarmi., Indrawadi, Junaidi. (2023). Degradasi moral siswa dalam penerapan nilai-nilai Pancasila ditinjau dari makna dan hakikat pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan karakter. JURNAL PENDIDIKAN KARAKTER, 14 (1), 53-62

Rizqina, Aulia Laily. Membangun Karakter Bangsa Sejak Dini Melalui Metode Bercerita. Proceedings of The 3 rd Annual Conference on Islamic Early Childhood Education, 3, (3), 1-8

Shofwan, Arif Muzayin. (2020). Teknik Mendongeng Untuk Anak Usia Dini. Sukabumi: Farha Pustaka

Subyantoro. (2007). Model bercerita untuk meningkatkan kecerdasan anak : aplikasi ancangan psikolinguistik. Humaniora,19(3), 261-273

Yanis, Afrida. (2018). PENERAPAN METODE CERITA DALAM PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI AGAMA PADA TAMAN KANAK-KANAK. Jurnal Pendidikan dan Pemikiran, 13 (2), 207-217

Downloads

Published

2025-05-30

How to Cite

Jihadillah, M. (2025). Mengembangkan Kerangka Kerja Literasi Kecerdasan Artifisial (AI) untuk Masyarakat Umum: Sebuah Model Pengabdian Edukatif di Era Disrupsi Digital. SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(5), 858–869. https://doi.org/10.55681/swarna.v4i5.1757